pada suatu milis ada yang nanya:
saya mau tanya pendapat kawan2 tentang Apa sih fitur, layanan, keunggulan & kekurangan distro xyz? mau milih distro ceritanya?
tanggapan saya, sebenernya kalo dasar unixnya udah bagus dan ngerti konsep, mau pake distro apa aja ngak masalah. mo pake linux, solaris, BSD, sama aja. karena yang bikin bagus performance server adalah adminnya, bukan distronya. meskipun udah dikasih solaris, tapi adminnya ngak ngerti ya repot juga. inilah yang biasanya jadi problem, orang dengan dasar UNIXnya rapuh kuat, sehingga susah beradaptasi dengan environment baru.
Comment: Jangan salah pak, dukungan komunitas dan vendor merupakan hal yang harus dipertimbangkan. Karena dukungan komunitas berpengaruh pada pengembangan distro dan layanan support.
maksudnya pemilihan distro tergantung dari komunitas dan vendor?
pengalaman pribadi, ini tergantung implementasi juga. ini pandangan dari perspektif sysadmin (server point of view).
kalo dipake untuk komersial misal pada perusahaan telco, si perusahaan tersebut memang beli support professional langsung dari si pembuat distronya, misal redhat/novell. jadi mereka memilih distro karena ada professional support disana, yang ada SLA misal “perusahaan support harus merespon kurang dari 1 jam jika ada problem emergency”. perusahaan memilih ini karena susah kalo cuman ngandelin dari milis doang. terutama jika sudah sampe problem yang dalam banget misal: error yang terkait dengan kernel, database, SS#7, driver.
kalo pada implementasi pada perusahaan yang “serah lu dah, yang penting minim budget” pemilihan distro tergantung dari yang dikuasai admin.
Lagipula, yang di omongin dimilis2 kan bukan pada level kernel. 99.99% topik adalah ngomongin tentang aplikasi: apache, mysql, php, iptables, kannel, ssh, dll. Nah, kalo anda udah ngerti konsep unix, beserta aplikasi diatas, maka ngak masalah mo pake distro apa aja. meski anda pake slackware tapi nongkrong di milis ubuntu juga g masalah karena kernel yang dipake adalah kernel linux.
Saya ambil contoh real, ada seorang sysadmin udah bisa install & config macem2 pada mesin yang berbasis linux. trus disuruh manage linux server juga tapi yang environmentnya rada beda dikit doang. si admin rada kebingungan dengan mesin baru tersebut. elidik punya selidik, itu karena ternyata dia ngak ngerti konsep PATH. hahaha…
contoh real lagi tentang dukungan komunitas, saya pernah nanya di sebuah milis linux di indonesia, tentang mencari tahu posisi network interface tanpa reboot, dimana servernya nun jauh disana. namun, apa yang saya dapat? bukannya langsung dikasih tentang solusinya, tapi yang ada malah OOT, ngalor-ngidul: pentingnya dokumentasi, disaster reovery, dll yang sama sekali ngak nge-solve problem. hehehe 😛 bukannya meremehkan komunitas, tapi hanya memberikan sebuah perspektif jika anda mengandalkan komunitas.
Karena itulah saya katakan, baguskan dahulu basicnya. karena kalo udah ngurusin server, bisa bermacam2 environmentnya. kalo dasarnya udah bagus, pake apa aja okeh…
kalo pandangan dari desktop user, saya serahkan kepada yang lain aja.
salam,
Jadi, solusinya gimana pak untuk ngebagusin basic kita tentang linux, kernel linux. referensi yg bagus buat acuan.
salam newbie,
@za: ya belajar dasar unix dengan cukup. kita perlu standar disini. contoh skill UNIX fundamental dapat diakses di sini. nah setelah fundamentalnya bagus, baru masuk ke level berikutnya. pada level lanjut, konsep operasinya adalah mirip2 hanya saja pada pelaksanaan teknisnya berbeda (beda command, directory, dll). mirip seperti belajar programming. konsep logika if -else, or, while-do, do-while, adalah sama. yang beda adalah syntax aja.
GLC juga akan membuat webinar tentang ini pada tanggal 30 okt.