rekan-rekan sekalian,
saya tertarik dengan kutipan bung xxx dibawah ini:
“Sesungguhnya mereka (mahasiswa yang tawuran) itu pengecut, berani ya karena rame-rame, coba kalau sendirian”
kutipan diatas menimbulkan kesan, berarti supaya ngak pengecut (fair), ya ngak rame-rame, misal satu lawan satu (sepakat yah)…
trus saya mikir, di dunia nyata, apa masih ada kondisi pertarungan yang fair seperti itu?
ketika masih sekolah dulu, kita diajarin tentang organisasi militer dimana semakin tinggi unitnya, jumlah personelnya bertambah 2-4 kali lipat. misal: perorangan -> kelompok -> regu -> platoon -> company -> batallion -> regiment -> brigade -> division, dst. setelah tanya-tanya, rupanya tingkat unit itu dibuat agar lebih teratur, dan lebih mudah mengatur pengiriman personel kalo ada musuh. (CMIIW).
misal nih: dalam situasi perang konvensional, kalo ada musuh 1 regu, maka kirim aja 1 platoon agar probalilitas menang lebih besar, musuh akan tuntas lebih cepat. jika cuman kirim 1 regu juga (dengan asumsi kedua regu punya skill perang yang sama, dan tuhan juga sama2 berpihak kepada kedua regu), maka kemungkinan menangnya hanya 0.5, dimana bisa jadi justru regu kita yang habis. hehehe 😀
dari perspektif efektivitas, tentu dengan pengiriman 1 platoon akan memberi hasil yang lebih efektif (ya toh?).
namun dari perspektif fairness, apa ini masih dapat dikatakan fair? hehehe 😀
contoh lain tentang unfair (sesuai kutipan diatas maka akan juga dibilang pengecut) ini adalah macan, hyena, buaya, hiu, serigala, dll. dimana mereka ini berburu dengan berkelompok.
dalam bidang IT, itu para cracker (bukan hacker ya) hobinya menerobos sistem yang lemah. misal menerobos komputer windows yang belum dipatch, software x,y,z yang memang ada security holenya, dll. nah kalo mau fair, kan mereka harus cari target yang selevel dong ya?
itu oknum TNI/polisi juga beraninya sama rakyat biasa yang ngak punya pistol. kalo mau fair, ya cari lawan tanding yang selevel dong ya?
itu orang pintar, menipu orang yang bodoh.
itu preman juga sama aja, main keroyokan, menyerang rame-rame.
itu negara besar juga beraninya sama negara yang menurutnya lebih lemah, pake acara tekan-menekan, ancam-mengancam.
itu perusahaan besar, juga beraninya sama perusahaan kecil.
trus mikir lagi, dimana ya ada tempat yang fair? aaaahaaaa, ternyata yang fair itu kalo sedang latihan di dojo (karate), sedang melakukan pertandingan, dan di game komputer (meski ada cheat juga, hehehe), serta tempat lain yang mungkin saya lupa.
oke sekian dulu intronya. hehehe…
so, the ultimate questions are:
gimana sih konsep fair & unfair menurut anda? iye, ane tau ini relatif… but just contribute your ideas here. nah, berbekal konsep fair/unfair yang anda buat, maka:
seperti apa formula “fair” / “unfair” yang cocok untuk indonesia, dalam perspektif ekonomi, pertahanan, keamanan rakyat, pertanian, dll (tambahin sendiri)? trus konkritnya gimana tuh?
ini bukan pertanyaan benar/salah ya, tapi ingin melihat seperti apa pemikiran para kontributor disini…
ndak usah jawab semua, boleh kasi komentar senyamannya aja…
silahkan rekan2…
URL pendek: http://wp.me/pRkxT-SE
gimana sih konsep fair & unfair menurut anda?
Konsep fair n unfair se ane setuju klo mw liat dari segi bertarung. (2 org d aduin, ampe bunuh2an jg klo perlu tp yg lain gk boleh dendam.wkwk. d kampus pernah kejadian soalx,q d ceritain ama senior dr sumatera, senior q lalu ambil 2 pisau n blg selesein ampe mati aja d tempat tp gk ad anak2 lain yg ikutan.keren jg senior dulu ya.)
tapi skrg zaman nya udah gak fair, ad yg msuk kerja n berusaha dari bawah n kerja keras, tapi dy bs rubuh n terjun payung klo saingan dy salah satu anak pemegang saham. klo mw fair, ya harus d letakkan pada 1 acuan yang sama dengan tidak berdasarkan hal diluar acuan tsb. (misal: bwt dapetin jabatan bgus, adain tes n kuis lalu yg poin tertinggi dapet deh tuh jabatan mskipun dy cuma lulusan kecil2an sementara yg lainnya lulusan Tinggi). Ane msh gak suka ama BUMN, huh (1 ruangan pd gak terima klo mereka kalah ama bokap ane pas tes jd Asisten Man Accouting, pdhal mereka pd S2 sementara bokap ane cuma lulusan STM Listrik. Untung Manager bokap tipe org yg melihat dari skill bkn history).
seperti apa formula “fair” / “unfair” yang cocok untuk indonesia, dalam perspektif ekonomi, pertahanan, keamanan rakyat, pertanian. Nah,klo soal fair n unfair di sini terdapat dari kebijakan pemerintahan. Misalkan di segi pertanian,Qt masih mampu menghasilkan beras,gula,tapi kenapa pemerintah bertindak unfair dgn meng-impor beras n gula dari luar. Klo mw fair, harusnya para petani dilindungi n disejahterakan oleh pemerintah.
Btw,Sekarang Fair di bumi hampir sulit ditemukan.Yang tidak punya kemampuan akan ditindas oleh yg punya kemampuan n kekuasaan. So, klo mw keadilan mendingan ambil alih keadilan supy km bs buat keadilan dgn versi km sendiri.. haha.. IMHO
hmm… keliatannya sih selama hidup di dunia, akan selalu ada issue unfair ini. simply karena manusia itu mahluk emosional, dan punya perpektif yang berbeda.
yang dianggap fair oleh satu kaum, belum tentu fair oleh kaum lainnya.
Menarik sekali mencari definisi fair dan unfair. Saya teringan sebuah film yang berjudul “The Way Of The Dragon” yang dibintangi oleh Bruce Lee dan Chuck Norris. Film ini mengambil latar belakang Italia (please cmiiw).
Di akhir film tersebut ada pertarungan antara Lee dan Norris dimana mereka dipertemukan di sebuah gedung tua. Itu adalah pertarungan seperti pada umumnya bukan pertarungan dalam sebuah kompetisi dimana jika ada lawan yang jatuh maka musuh tidak akan menyerang sebelum lawannya itu bangun.
Sama saja di film ini ketika Lee di pukul jatuh oleh Norris dan Norris tidak memukul kembali Lee ketika dia belum bangun begitulah seterusnya sampai endingnya pertarungan dimenangkan oleh Lee (dalam film ini Norris tewas karena lehernya dipatahkan oleh Lee). Di akhir film ini Lee menutup mayat Norris dengan baju karatenya.
Disini kita belajar mengenai fair play dalam sebuah permainan (entah ini layak disebut permainan atau pertarungan) yang bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari hari.
kalau film keliatannya selalu ideal ya… hehehe :-p