Thursday, August 18
Shadow

Sidang isbat & kelender islam dari perspektif engineer IT

Sidang Isbat Penetapan 1 syawal 1432 Hijriyyah
http://www.acehtraffic.com/2012/07/assiaaaam-sidang-isbat-digelar-19-juli.html

Ada kebiasaan baik di tempat saya bekerja saat ini yaitu amil (pegawai organisasi pengumpul zakat) membaca kitab sunnah didepan amil yang lain setiap selesai shalat zuhur & ashar. Setelah sebuah topik dibacakan, kemudian dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Nah kebetulan pada hari ini, topiknya cocok banget dengan kondisi indonesia yang mendekati ramadhan. hehehe šŸ™‚ topik setelah shalat zuhur pada hari ini adalah “penentuan awal ramadhan” dimana memang sebentar lagi pemerintah akan melaksanakan sidangĀ ini untuk menentukanĀ menentukan awal ramadhan.

Intinya si pembaca menyebutkan bahwa metode menentukan ramadhan bisa dengan 2 cara dimana sama-sama sahihnya yaitu dengan melihat bulan (hilal), atau dengan perhitungan.

Nah saya dan kawan-kawan IT juga menanggapi fenomena ini dari perspektif engineer IT (system administrator, database, network administrator, dan tentu saja programmer). Kita sebagai orang IT, selalu bekerja berdasarkan rule yang jelas, yang pasti, dan baku. kenapa? karena pada system itulah system IT dapat diterapkan dengan efektif, yang akan memberikan hasil maksimal untuk user. Apalagi untuk organisasi skala besar (punya ribuan karyawan & puluhan sub organisasi), aturan yang jelas adalah mutlak diperlukan untuk implementasi system berbasis IT.

Nah terkait dengan penentuan bulan ini, kita merasa lucu karena aturan penentuan tanggal dengan cara melihat bulan dulu. Yaitu, kalau bulannya kelihatan barulah itu tanggal 1 ramadhan (hari yang baru dalam kalendar islam dimulai pada waktu maghrib sore hari, bukan pada tengah malam seperti kalender gregorian), jika tidak terlihat maka itu adalah masih tanggal 30 bulan sekarang. nah rule seperti ini yang bikin rumit pembuatan system IT berbasis penglihatan bulan, terlebih pada system yang berbasis tanggal ketat seperti banking, payroll, penerbangan, dll. rekan-rekan pun mulai ngelucu:

maaf gaji anda belum bisa di transfer karena bulan belum kliatan….

Penerbangan anda (insya allah) akan tiba pada tanggal 1 ramadhan pukul 19:00 (kru kami sedang mencari-cari si bulan)

para siswa juga bisa jadi senang karena ujian bisa jadi dibatalkan karena bulan belum terlihat

yang lahir pada hari ini juga bingung, saya lahir tanggal 1 ramadhan versi siapa ni? versi pemerintah, versi saudi arabia, versi organisasi X, atau versi organisasi Y?

dll yang membuat kita pada ketawa…

Dari rekan saya seorang programmer VB yang handal, dia pernah buat Aplikasi network yang berbasis kalender hijriah ini. dan salah satu kendalaĀ adalah ketidakjelasan rule ini. tiap tanggal 1-2 ramadhan aplikasinya mesti macet katanya. akhirnya diputuskan untuk menggunakan kalender masehi dan tidak pernah punya masalah penanggalan sampai sekarang.

So, masihkah kita perlu melihat bulan untuk menentukan tanggal 1 ramadhan? well, kata rekan saya, seharusnya tidak perlu ada perbedaan, karena manusia aja bisa ngitung revolusi bumi terhadap matahari, kenapa bulan tidak bisa ya? ada yang bilang juga sebenernya bulannya sudah ada, cuma sudut derajatnya belum cukup untuk disebut bulan baru, dst dst…

ok sekian tulisannya, silahkan bagi yang ingin menanggapi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.